Allah dan Rasul-Nya memberikan targhib
(spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan dengan menjelaskan keutamaan serta
tingginya kedudukan puasa, dan kalau seandainya orang yang puasa mempunyai dosa
seperti buih di lautan niscaya akan diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan
diberkahi ini.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم, (bahwasanya) beliau
bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa
di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu"1
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه juga, -Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى
الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا
اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
"Shalat yang lima waktu,
Jum'at ke Jum'at. Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di
antara senggang waktu tersebut jika menjauhi dosa besar" (HR. Muslim 233)
Masih dari Abu Hurairah رضي الله عنه juga, (bahwasanya)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah naik mimbar
kemudian berkata: Amin, Amin, Amin" Ditanyakan kepadanya: "Ya
Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?"
Beliau bersabda: "Sesungguhnya Jibril عليهالسلام datang kepadaku, dia berkata : "Barangsiapa yang
mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan
akan Allah jauhkan dia, katakan "Amin", maka akupun mengucapkan
Amin...."2
Wasallamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
29 sya'ban 1439 H
Footnote :.
1) Hadits
Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759. Makna "Iimanan
wahtisaaban”berarti percaya sepenuhnya akan
kewajiban puasa tersebut serta mengharapkan pahalanya. Menjalankan puasa dengan
sepenuh jiwa tanpa adanya unsur keterpaksaan dan tidak juga merasa keberatan
umntuk menjalaninya. Berikut ini ungkapan seseorang yang mempunyai gelar
Amiirusy Syua’ara’, yaitu Ahmad Syauqi:
“Ramadhan telah berlalu,
datangkanla ia kembali.
Jiwa yang penuh kerinduan,
berjalan mengejar yang dirindukan.”
2) Hadits
Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari
jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim
4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam
Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34 karya Ibnu Syahin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar