basukidwiputranto.blogspot.com

basukidwiputranto.blogspot.com

Minggu, 09 Juni 2024

TAFSIR SURAT AL FATIHAH

 KAJIAN ILMIAH TENTANG TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Kalimat ta’awudz adalah sesuatu kalimat yang dianjurkan bagi setiap muslim untuk membacanya ketika mereka hendak membaca Al-Qur’an atau Kitabullah. Dan makna dari kalimat isti’adzah adalah bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi hambaNya dan menjaga hambaNya dari setan yang terkutuk.

Dan sesungguhnya seorang hamba dianjurkan untuk mengucapkan kalimat isti’adzah ini ketika dia hendak membaca Kitabullah karena setan sangat berkeinginan untuk memalingkan seorang hamba dari Al-Qur’an tersebut. Setan sangat berkeinginan untuk memalingkan hamba agar tidak mendapatkan hidayah dan agar mereka tidak mengenal arti dan tujuan dari pada Al-Qur’an tersebut.

Oleh karenanya dianjurkan bagi seorang hamba apabila mereka hendak membaca Al-Qur’an untuk beristi’adzah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari setan. Sehingga ketika dia membaca Kitabullah dengan bacaan yang bagus dan dia akan selamat dari gangguan setan, dari bisikan setan dan dari sesuatu yang didatangkan oleh setan tersebut dengan penjagaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.


الشّيطَان

Makna kalimat الشّيطَان (setan), artinya adalah sesuatu yang membangkang, yang jauh dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dia ingin menjauhkan hamba dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dia juga ingin menghalangi agar seorang hamba tersebut jauh dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

الرَّجِيْمِ

Makna kalimat الرَّجِيْمِ artinya adalah yang terusir, yang jauh, yang terlaknat,
yang dijauhkan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dari rahmatNya.

Ketika setan tersebut diberikan kepadanya sifat terusir, jauh dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka setan ingin agar hamba tersebut juga jauh dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga sudah semestinya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari setan yang senantiasa membangkang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang menjadikan manusia jauh dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang akan menjadikan dan menyelewengkan manusia dari beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmatNya.

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ adalah basmalah diantara salah satu ayat yang ada di dalam Al-Qur’an yang dibaca ketika seseorang hendak membaca Al-Qur’an. Kecuali surah bara’ah atau surah At-Taubah.

Basmalah ini adalah kalimat permohonan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan makna atau arti ketika kita memulai membaca basmalah tersebut yaitu seseorang yang membaca Al-Qur’an memulai dengan pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Huruf ba’ (ب) yang ada didalam kalimat bismillah tersebut adalah huruf yang menentukan permohonan dan meminta berkah kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Kalimat Allah (اللَّـهِ) menunjukkan nama untuk Allah Subhanahu wa Taala yang artinya adalah yang berhak untuk diibadahi dan yang berhak dijadikan ilah terhadap seluruh makhlukNya. Dia menunjukkan bagaimana uluhiyah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu nama-nama yang sempurna, nama-nama yang agung yang berhak dijadikan Ilah, yang berhak dijadikan sesembahan, yang kepadaNya kita tunduk dan kepadaNya kita merendahkan diri.

 

Itu menunjukkan bagaimana ubudiyah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ubudiyah tersebut adalah diantara perbuatan hamba yang dituntut oleh nama Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut. Dari kita merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hanya menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Kalimat الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ, yaitu dua buah nama yang diambil dari kata-kata rahmat yang menunjukkan nama tersebut ditetapkan bagi Allah Subhanahu wa Taala.

Adapun kalimat Ar-Rahman (الرَّحْمَـٰنِ) yaitu diambil dari kata-kata Rahmah, Yang Maha Luas yang mencakup seluruhnya. Sebagaimana dikatakan oleh Allah Subhanahu wa Taala:

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ

Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu.

(Al-A’raf[7]: 156)

 

Kemudian kalimat Ar-Rahim (الرَّحِيمِ) yang menunjukkan sesuatu yang dikhususkan oleh Allah Subhanahu wa Taala untuk wali-waliNya dan orang-orang pilihan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Allah Subhanahu wa Taala:

وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat sayang terhadap orang-orang Mukmin.

(Al-Ahzab[33]: 43)

الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Alhamdu (الْحَمْدُ), yaitu pujian untuk Allah Subhanahu wa Taala. Dan Allah Subhanahu wa Taala dipuji terhadap segala namaNya yang sempurna dan sifat-sifatNya yang mulia. Dipuji terhadap segala nikmatNya dan pemberianNya yang tidak akan pernah terhitung.

Rabbil ‘Alamin (رَبِّ الْعَالَمِينَ) artinya adalah Allah yang menciptakan mereka. Allah Subhanahu wa Taala adalah raja diraja mereka. Yang mengatur seluruh urusan mereka, yang tidak ada serikat untuk Allah Subhanahu wa Taala dengan sesuatu apapun.

Kemudian العالَمُين, yang dikatakan alam tersebut adalah selain Allah Subhanahu wa Taala.

الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Yaitu sifat rahmat yang umum dan sifat rahmat yang khusus. Sebagaimana yang telah dijelaskan di makna بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾

Di dalam qira’at yang lain dibaca dengan مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ (dengan huruf mimnya dipendekkan), artinya adalah hari pembalasan. Karena الدِّينِ tersebut adalah pembalasan. Sehingga diantara nama Allah Subhanahu wa Taala adalah الدّيَّان (Yang akan memberikan balasan), yang akan memberikan hisab. Dan didalamnya terkandung adalah bagaimana kita harus takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika kita berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dikatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam FirmanNya:

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ﴿١٧﴾ ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ﴿١٨﴾ يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْئًا ۖ وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّـهِ ﴿١٩﴾

Tahukah kalian apakah hari pembalasan tersebut? Tahukah kalian apakah hari pembalasan tersebut? Hari pembalasan tersebut adalah hari dimana seseorang tidak bisa menolong orang lain dan seluruh urusan pada hari tersebut hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

(QS. Al-Infithar[82]: 19)

 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾

Ya Allah kepadaMu hanya kami menyembah dan kepadamu kami hanya meminta pertolongan. Di dalam ayat ini terkandung keikhlasan kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita hanya memohon, meminta pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’alaإِيَّاكَ نَعْبُدُ, artinya adalah Ya Allah, saya mengikhlaskan ibadahku hanya kepadaMu, maka saya tidak akan menyembah kecuali kepadaMu.

Kemudian di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ, artinya adalah, Ya Allah, saya hanya mengikhlaskan meminta pertolongan hanya kepadaMu. Dan saya tidak akan meminta pertolongan kepada selainMu.

Di dalam kalimat إِيَّاكَ نَعْبُدُ, didalamnya terkandung bagaimana kita berlepas diri dari perbuatan syirik. Kemudian firman Allah وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ adalah berlepas diri bahwa yang kuat dan yang bisa menolong hanyalah Allah Subhanahu wa Taala.

 

Faidah di dalam kalimat إِيَّاكَ نَعْبُدُ, yaitu bagaimana kita mentahqiq kalimat ُلا إلهَ إلّا الله, bahwa tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah ‘Azza wa Jalla. Dan di dalam kalimat وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ yaitu kita mengaplikasikan makna kalimat لاحولَ ولا قوَّةَ إلّا بالله, tiada daya dan upaya, tiada kekuatan kecuali milik Allah Subhanahu wa Taala.

 

Kemudian di dalam ayat ini juga terkandung makna berlepas dari kesyirikan dan berlepas dari perbuatan riya’. Juga terkandung di dalamnya berlepas diri dari perbuatan ‘ujub, takjub dan berlepas diri dari perbuatan sombong.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾

“Ya Allah tunjukkanlah kami dan berikanlah kepada kami taufik untuk melalui jalanMu yang lurus dan mengikutinya.” Sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam ayat yang lain:

وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ…

Dan sesungguhnya ini adalah jalanKu yang lurus dan ikutilah jalan tersebut dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan yang lain, maka kalian akan terpecah belah dari jalanKu tersebut…

(QS. Al-An’am[6]: 153)

 

Dan jalan yang lurus tersebut adalah agama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Dia ridhai untuk hambaNya. Dan Allah tidak ridha untuk hambaNya kecuali agamaNya.

رَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾

Makna صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ


“Yaitu tunjukilah kami kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan kepada mereka nikmat.” Siapa yang Allah berikan kepada mereka nikmat? Yaitu para Nabi, para orang-orang yang jujur, para syuhada, dan orang-orang yang shalih.

 

Mereka itu adalah sebaik-baik yang bisa dijadikan teman. Karena mereka mengumpulkan antara ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih. Karena orang yang diberikan nikmat kepada mereka adalah mereka yang memiliki ilmu dan amal.

 

 

 

Makna غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ

 

“Bukan jalan orang-orang yang dimarahi.” Dan mereka adalah orang-orang Yahudi dan mereka yang mengikuti cara beragamanya orang-orang Yahudi. Yaitu bagi mereka yang mengetahui kebenaran kemudian mereka tidak mengamalkan kebenaran tersebut.

Makna وَلَا الضَّالِّينَ

 

“Dan tidak pula jalan orang-orang yang sesat.” Dan mereka adalah orang-orang Nasrani dan yang mengikuti jalan orang-orang Nasrani tersebut. Yaitu mereka yang menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ilmu.

Maksudnya adalah ayat ini memberikan kepada kita peringatan dari ulama-ulama yang suu’ dan mereka ahli ibadah yang salah jalan. Sehingga salah seorang ulama Sufyan bin Uyainah Rahimahullah mengatakan, “Orang yang rusak dari ulama kita, maka mereka ada kemiripan dengan orang-orang Yahudi. Dan orang yang rusak dari ahli ibadah kita, adalah mereka yang mempunyai kemiripan dengan orang-orang Nasrani.”

Dan diantara salah satu perkara yang bisa membantu kita untuk memahami ayat ini atau surah Al-Fatihah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ (الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: حَمِدَنِى عَبْدِى، وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى، وَإِذَا قَالَ: (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ) قَالَ: مَجَّدَنِى عَبْدِى، فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ) قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى، وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ) قَالَ: هَذَا لِعَبْدِى، وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ.

“Aku membagi shalat menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengatakan, ‘HambaKu telah memujiKu.’ Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim’, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjawab, ‘HambaKu menyanjungKu.’ Apabila seorang hamba mengatakan, ‘maaliki yaumiddiin’, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjawab, ‘HambaKu telah mengagungkanKu.” Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in‘, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab, ‘Ini antaraKu dan hambaKu, dan untuk hambaKu apa yang ia minta. Kemudian jika hambaKu mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’, maka Allah akan menjawab, ‘Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang ia minta.’”

(HR. Muslim no. 395)

 

Dan maksud dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku membagi shalat”, shalat itu adalah nama lain dari pada surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah tersebut dinamakan shalat karena tidak sah shalat seseorang kalau mereka tidak membaca Al-Fatihah. Karena keagungan surat Al-Fatihah tersebut yang ada di dalam shalat.

Kemudian adapun arti daripada Allah membagi pembagian antara Allah dan hamba tersebut adalah bahwa sesungguhnya tiga ayat kemudian ditambah setengah ayat yang pertama, itu adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun tiga ayat dan setengah yang terakhir itu adalah milik hamba.

Di awal ayat tersebut adalah pujian untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akhirnya adalah do’a untuk si hamba.

Al-Fatihah tersebut juga dinamakan dengan Ummul Qur’an (induknya Al-Qur’an). Karena di dalamnya meliputi secara umum apa-apa yang meliputi Qur’an secara khusus. Dan dia di dalam Al-Qur’an tersebut penuh dengan pelajaran dan ibrah.

Dan di dalam surah Al-Fatihah tersebut ada kaedah-kaedah agama dan usul-usul iman dan ada urusan-urusan syariat, akhlak dan adab dan selainnya yang ada di dalam surah yang agung ini.

 

Sumber : https://www.radiorodja.com/46551-tafsir-surat-al-fatihah/

Lihat juga di Youtube Tafsir Juz 1 : Surat Al Fatihah - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

https://www.youtube.com/watch?v=OLO_yylIhZU

SOP Dalam Proses Kedatangan dan Keberangkatan Tamu Hotel

 PROSEDUR KEDATANGAN TAMU HOTEL

SOP Kedatangan Tamu menciptakan suasana ramah sekaligus memberikan pencerahan kepada para tamu tentang layanan dan fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu, para tamu tidak boleh pergi dengan emosi karena pertanyaan atau permintaan mereka membebani staf kantor depan. Sebaliknya, staf harus selalu menunjukkan keinginan dan kegembiraan untuk membantu. Dengan demikian, segala permasalahan yang muncul selama mereka menginap di hotel dapat dengan cepat diselesaikan dan diperbaiki dengan tepat.

Tamu hotel bisa merasakan kehangatan dari sesuatu yang sederhana seperti senyuman penjaga pintu. Ini semua tentang memberi hormat dengan menyebut nama, menyesuaikan dengan perasaan mereka sambil menunjukkan minat. Ingatlah bahwa sangat penting untuk menggunakan nama tamu. Pelanggan sering kali terkejut ketika staf hotel mengenali nama mereka.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Kedatangan Para Tamu

Sebelum kedatangan tamu, penting untuk menghubungi mereka melalui email, telepon, atau saluran media sosial. Tanyakan apakah mereka mempunyai kebutuhan khusus dan tujuan mereka tinggal. Jika Anda mengenali favorit tamu, usahakan untuk menyampaikannya sesuai dengan itu. Di sisi lain, kontak pelanggan memberikan kesempatan kepada tim untuk memberi tahu para tamu tentang fitur-fitur lain dari hotel. Ini termasuk restoran khusus dan tempat hiburan. Pendapat pribadi dari klien Anda memberi tahu Anda bahwa demonstrasi sambutan Anda adalah hal pertama yang mereka perhatikan. Yang terpenting, hal ini membuat hotel Anda memperoleh pangsa pasar yang wajar dari lingkungan yang kompetitif.

1.     SOP Kedatangan Tamu | Check-In Mandiri

Dengan tersedianya hotel self-check-in, sambutan para tamu mencerminkan apa yang mereka lihat dan alami yang diperoleh dari teknologi tersebut. Pastikan bagian luar dan dalam fasilitas Anda bersih dan bagian check-in mandiri mudah digunakan. Ingatlah selalu bahwa kesan pertama sangatlah penting. Oleh karena itu, pastikan hotel Anda bersih dan menarik baik luar maupun dalam. Pastikan jalurnya tersapu bersih dan wadah bunga disiram. Yang terpenting, fasilitas hotel harus berada dalam kondisi perbaikan yang sangat baik dengan jendela yang berkilau.

2.     SOP Kedatangan Tamu | Di resepsionis

Pastikan pintu hotel dibuka untuk klien oleh anggota staf yang sopan dengan senyuman dan sapaan ramah yang hangat. Mengantar tamu perumahan ke meja kantor depan dan memperkenalkan mereka kepada staf yang akan memandu mereka melalui prosedur check-in . Resepsionis harus ingat untuk menggunakan nama tamu untuk membangun hubungan baik. Meja harus tampak profesional dan teratur. Resepsionis harus mampu membuat rincian pemesanan tanpa kesulitan. Selain itu dia harus menyiapkan ruangan dan menjelaskan dengan jelas bagaimana menuju ke sana. Jika hotel Anda memiliki petugas pramutamu, mereka harus ada di sana untuk membantu mengangkut bagasi. Lihat bagaimana kami membantu hotel mencapai tujuannya

 

Di bawah ini saya telah menjelaskan beberapa praktik terbaik saat menangani kedatangan tamu di hotel;

Ciptakan Perasaan Sambutan Hangat Terhadap Tamu Anda

v Di pintu masuk hotel, penjaga pintu menyambut semua tamu baik yang berkendara maupun yang berjalan masuk.

v Buka pintu mobil dan arahkan tamu, baik ke ruang konferensi, restoran, atau acara lainnya. Bila perlu, bantu memarkir kendaraan.

v Tidak ada tamu yang menunggu lebih dari 3 menit dalam antrean sebelum dilayani. Jika antrean panjang, lebih banyak staf didatangkan untuk membantu.

v Kasir resepsi harus melihat sekeliling lobi dan meyakinkan para tamu bahwa mereka akan dilayani segera.

v Menyambut tamu dengan menggunakan nama hotel serta nama tamu jika diketahui.

v Porter menyediakan handuk serta jus selamat datang saat tamu sedang mengisi kartu registrasi.

v Konfirmasikan tipe kamar, paket makan, tanggal keberangkatan, dan cara pembayaran. Staf meja depan akan menjual tamu ke suite berdasarkan kebutuhan awal.

v Untuk tamu berulang, staf akan mengenali mereka dengan memberikan beberapa detail dari sejarah tamu tersebut. Hal ini membuat tamu merasa dihargai dan dihargai.

SOP Kedatangan Tamu | Proses Check-In

·        Proses check-in di meja depan tidak lebih dari 3 menit.

·        Setelah selesai check-in, porter mengantar para tamu ke kamar mereka.

·        Kasir memperkenalkan portir kepada tamu. Misalnya, “Tuan. KYZ, ini James portir kami yang akan mengantarmu ke kamarmu.”

·        Porter mengakui pelanggan dan menawarkan bantuan.

·        Portir dengan sopan meminta para tamu untuk mengidentifikasi barang bawaannya.

·        Porter menunjukkan Outlet F&B dalam perjalanan ke kamar. Dia menjelaskan kepada tamu di mana mereka dapat mengambil makanan dan minuman.

·        Saat mencapai ruangan, portir menyoroti beragam fasilitas dan cara pengoperasiannya. Diantaranya adalah lampu, AC, televisi, dan atau lemari es.

·        Portir kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada para tamu. Selain itu, ia memberitahu mereka untuk menghubungi ekstensi layanan kamar, resepsionis, atau hubungan tamu jika mereka membutuhkan bantuan.

·        Mendistribusikan bagasi tamu untuk rombongan ke kamar individu dalam waktu 5 menit setelah check-in.

·        Tangani dengan hati-hati dan aman semua barang bawaan tamu yang tertinggal di penyimpanan hotel. Simpan dengan rapi dan sistematis di departemen keamanan.

 

Setiap hotel memiliki kebijakan check-in beragam yang disiapkan oleh manajemen puncak. Beberapa hotel membutuhkan waktu lebih lama untuk check-in dibandingkan hotel lainnya. Namun sebagai pelaku bisnis perhotelan, lakukan yang terbaik dengan menghargai setiap menit yang dihabiskan oleh tamu Anda di fasilitas Anda.

PROSEDUR KEBERANGKATAN TAMU HOTEL

SOP Keberangkatan Tamu memeriksa berbagai tindakan yang terjadi selama checkout serta penyelesaian tagihan. Check-out dilakukan oleh staf bagian penerima tamu dan departemen terkait lainnya seperti titik penjualan, dan layanan kamar.

Pembayaran rekening tamu bergantung pada sistem pembukuan kantor depan yang efisien yang menyimpan folio tamu dengan benar. Selain itu, ini mengautentikasi dan mengotorisasi teknik pembayaran sekaligus menyelesaikan perbedaan saldo akun. Hotel merasa sangat efektif untuk membersihkan akun tamu meskipun tamu tersebut masih berada di hotel. Para tamu dapat membayar tagihan dengan uang tunai, kartu kredit, menunda pembayaran ke entitas penagihan langsung yang diterima. Alternatifnya, mereka dapat melunasi tagihannya menggunakan kombinasi metode pembayaran.

Mayoritas hotel mengharuskan tamu untuk menyatakan metode penyelesaian akhir mereka saat pendaftaran. Kantor depan harus mengkonfirmasi atau mengautentikasi kartu kredit tamu atau rincian penagihan langsung. Ini harus dilakukan sebelum dia mendekati meja untuk check out.

1.     SOP Keberangkatan Tamu | Di Meja Lonceng

Gambar meja bel hotel di lobiSaat check-out, tiket keluar bagasi harus diperoleh dari kasir. Ini harus menunjukkan bahwa para tamu telah membayar tagihan mereka dan menyerahkan kunci kamar. Petugas pelayan membuat kartu keberangkatan dan membawanya ke ruang tamu untuk mengambil barang bawaan.

Kapten lonceng membuat entri yang sama di lembar kendalinya. Ruang keberangkatan diperiksa oleh housekeeping supervisor atau room steward untuk memastikan tidak ada yang tertinggal oleh tamu. Departemen tata graha memeriksa mini bar untuk mengetahui apakah segala sesuatu yang diambil oleh tamu dibebankan pada tagihan.

2.     SOP Keberangkatan Tamu | Di Meja Resepsionis

Gambar resepsi hotelResepsionis meja depan memastikan daftar pembayaran yang diantisipasi untuk hari itu. Ia mengonfirmasikan tanggal dan waktu check-out kepada tamu. Tulis slip pemberitahuan keberangkatan untuk menginformasikan departemen lain tentang keberangkatan tamu. Sesuaikan rak ruangan jika Anda menggunakan sistem manual. Yang terpenting, perbarui juga daftar checkout.

3.     SOP Keberangkatan Tamu | Di Meja Kasir

Ilustrasi meja kasir resepsi hotelSaat check-out, berikan tamu salinan terakhir folio akun mereka untuk evaluasi dan pembayaran. Staf Front Office harus mengonfirmasi mode yang diusulkan tamu untuk menyelesaikan akun. Tamu dapat memastikan kredit dengan memberikan kartu kredit. Namun, mereka dapat memilih untuk membayar tagihan mereka secara tunai atau menggunakan Cek Perjalanan. Jangan menagih akun VIP, tamu istimewa, dan perusahaan jika ditandai untuk penagihan langsung.

 

Berikut ini adalah praktik terbaik dalam menangani keberangkatan tamu secara profesional;

Catatan: Standar ini bervariasi dari satu fasilitas ke fasilitas lainnya tergantung pada tingkat layanan dan otomatisasi. Beberapa kantor depan menyediakan check-out otomatis dan cepat.

Prosedur Langkah Demi Langkah Untuk Menangani Tamu Saat Keberangkatan

Ikrar : Memberikan pelayanan keberangkatan yang cepat dan ramah sehingga menggugah perasaan tamu untuk kembali ke belakang. Selain itu, mereka akan merekomendasikan hotel Anda kepada teman-temannya.

v Tidak ada tamu yang menunggu lebih dari tiga menit dalam antrean di resepsi sebelum dilayani. Jika tertunda, seorang anggota staf akan menemuinya dan menjelaskan penundaan tersebut.

v Kasir resepsi harus ramah dan mudah bergaul, tidak terkubur dalam catatan.

v Tagihan tamu harus jelas, mudah dibaca, dan tepat. Jangan menunda tamu dengan mengirimkan staf untuk mengonfirmasi konsumsi minibar.

v Tangani semua pertanyaan tagihan dengan nyaman tanpa keraguan atau percakapan. Semua kredensial cadangan harus mudah diakses.

v Saat menyiapkan tagihan, libatkan klien dalam obrolan untuk memastikan bagaimana pengalaman mereka di hotel Anda.

v Lipat tagihan dengan rapi atau stempel voucher kartu kredit jika diperlukan. Selain itu, keluarkan tiket bagasi dan tanda terima yang sesuai untuk pelunasan tagihan.

v Memberi isyarat kepada portir untuk mengatur dan membantu membawa barang bawaan.

v Ambil bagasi dalam waktu 5 menit setelah check out.

v Tanyakan kepada tamu apakah mereka memerlukan dukungan transportasi ke bandara atau di pusat kota.

v Berikan anotasi selamat tinggal yang menyenangkan kepada semua tamu seperti “terima kasih atas dukungan Anda”. Selain itu, undanglah mereka untuk berkunjung kembali karena Anda berharap perjalanan mereka aman atau hari yang menyenangkan.

v Teruskan masukan apa pun dari tamu kepada atasan atau petugas hubungan tamu Anda.

 

Setiap hotel memiliki pedoman keberangkatan tamu bervariasi yang disusun oleh manajemen eksekutif. Hotel tertentu membutuhkan waktu ekstra untuk checkout dibandingkan hotel lainnya. Namun, pelaku bisnis perhotelan harus melakukan yang terbaik untuk memperhitungkan setiap menit yang dihabiskan oleh tamu di hotel Anda.

 

 

Tulisan ini dibuat di Jakarta 9 Juni 2024

Untuk melengkapi tugas Praktek Mandiri 2 pada Kelas Menyediakan Layanan Resepsionis Front Office Hotel.

 

Basuki Dwi Putranto.