basukidwiputranto.blogspot.com

basukidwiputranto.blogspot.com

Rabu, 29 Januari 2014

SYRINGE PUMP

Gambar 3. Blok diagram syringe pump
Gambar 2 bagian dari syringe pump
Gambar 1

Deskripsi

Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik mikroprosesor  yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai tenaga pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.

Lihat gambar 1. Contoh dari syringe pump

Sistem Alaram dan Keamanan

Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan sistem Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut

1. Alaram Occlusion / Kemampatan
> berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion mendeteksi tekanan,  nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-500 mmHg.

2. Alaram Delivery Limit
> Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai,   maka alaram akan berbunyi dan alat akan berhenti memompa.

3. Alaram Nearly empty
> Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang diberikan pada pasien akan segera habis.

Fungsi alat

    Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.
    Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
    Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami kesulitan dalam meminum tablet.

Bagian Bagian Syringe Pump

Lihat gambar 2

Saya mengambil contoh adalah syringe pump merek Terumo model TE 331

> Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe pump.
> Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
> Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
> Slider Hook.
> Cluth.
> Slider.
> Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.

Panel Pengoperasian (operation panel)
Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:

1) Power Display; terdiri dari :
a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan
sumber AC ataupun DC
b. [BATTERY] indicator

2) Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump.

3) Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE-311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).

4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.

5) Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:
a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe (suntikan) akan habis atau mendekati habis.
c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan pengisian kembali (recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display; berfungsi menampilkan aliran rata-rata / flow rate dalam dalam satuan ml/h.

Blok Diagram

Lihat gambar 3

Fungsi Blok Diagram:
1.    Block power supply
•    Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat.
•    Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai cadangan Supply.

2.    Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU
•    Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe pump.
•    Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor.
•    Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.

3.    Block Sensor
•    Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler
•    Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.

4.    Block Motor Driver
•    Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC.
•    Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.

5.    Block Alarm dan Display
•    Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.
•    Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu.
•    Terdapat pula lampu indikator.

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

29 komentar:

  1. cara kerja blok diagram nya gimana gan ?

    BalasHapus
  2. Mas rio kalau di bahas di komentar penjabaran cara kerja blok diagram akan terlalu panjang, insya Allah dilain kesempatan saya akan memposting kembali tentang blok diagram tsb. Terimakasih, salam TEM JAYA...

    BalasHapus
  3. kalo contoh itung2an konversi dosisnya ada?
    trimakasih...

    BalasHapus
  4. Dalam waktu dekat akan saya bahas cara kerja blok diagram nya, insya Allah

    BalasHapus
  5. mantab pak bas....artikelnya sangat bermanfaat..TEM jaya hehe

    BalasHapus
  6. Apa bedanya syringe pump sama infuse pump mas ...???
    Share Ilmu

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Sama sama Mas Reza.. Salam Buat teman teman di BPFK Jakarta..

      Hapus
  8. mas saya mau tanya, jika syringe pump jatuh dari tempat tidur kemudian sensor bertuliskan error dab tidak bisa dimatikan tapi suaranya tidak ada, lalu coba lepas baterai, syringe pump nya langsung mati total dan ngga bisa nyala meski sudah di cas, itu kira2 masih bisa dibenerin apa ngga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf Baru sempat respon,.. biasanya jika kondisi kerusakan nya seperti yang mas sampaikan ada masalah di block Power Suplay dan dapat pula di khususkan pada block DC to DC.

      Hapus
  9. terimah kasih pak ilmunya.

    BalasHapus
  10. Sangat menambah wawasan tentang kesehatan trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih atas kunjugannya, semoga bermanfaat..

      Hapus
  11. Mas di syringe pump ada sensor apa saja?

    BalasHapus
  12. Mas di syringe pump ada sensor apa saja?

    BalasHapus
  13. Untuk Sensor yang ada di Unit Syringe Pump ini adalah :

    1. Sensor Untuk mendeteksi Cairan yang ada di Syringe ini akan Habis (Nearly Empty Detection).
    2. Sensor untuk mendeteksi Ukuran Syringe yang di gunakan (Syringe Size Detection)
    3. Sensor untuk mendeteksi adanya kemampatan tekanan pada saluran IV Line ke pasien (Occlusion sensor).

    BalasHapus
  14. Apa resiko pemasangan syhringe pump?

    BalasHapus
  15. Apa resiko pemasangan syhringe pump?

    BalasHapus
  16. Semua penggunaan alat medis itu ada resikonya terhadap pasien atau operator rumah sakit. Tetapi jika alat itu selalu di jaga performance kerjanya dengan pemeliharaan alat serta kalibrasi yang benar, maka segala resiko yang dapat ditimbulkan pada alat dapat di minimilisir.

    Resiko yang dapat terjadi dengan pengunaan syringe pump pada pasien adalah, jika udara masuk kedalam pembuluh darah. Gagalnya alaram oclusion.

    Terima kasih telah berkunjung..
    Salam

    BalasHapus
  17. Mas basuki..mohon maaf Cara kerja blok diagram keseluruhan gimana ya? Terimakasih

    BalasHapus
  18. Ke kurangan alat dari syhringe pump apa mas?

    BalasHapus
  19. Sangat membantu wawasan di TEM

    BalasHapus